Text
PANDUAN BUDIDAYA KODOK LEMBU
Swike menjadi menu favorit di restoran China dengan harga yang cukup mahal. Rasanya yang khas, membuat swike sebagai buruan para pecinta makanan China. Swike hanya salah satu dari sekian banyak menu kuliner yang berasal dari daging kodok. Sebut saja kodok goreng, pepes telur kodok,
keripik kulit kodok, dan sebagainya. Itu artinya, kebutuhan akan daging kodok segar semakin bertambah seiring meningkatnya permintaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Swike diekspor ke pasar negara Eropa, Amerika Serikat, HongKong, Singapura, dan Jepang. Di samping itu, peluang pasar domestik pun tidak kalah banyak. Hal tersebut mengingat kegemaran pasar lokal untuk mengkonsumsi swike dengan diolah menjadi aneka masakan. Potensi ini memang luar biasa
Tahun 1985, ketiga negara pengekspor swike terbesar dunia dilarang menangkap kodok yang berada di alam. Setelah itu, muncullah ide untuk budidaya katak. Kodok asli Indonesia
memang susah dibudidaya. Lalu Indonesia berinisiatif untuk mendatangkan jenis kodok asal Amerika Utara dari Taiwarn yaitu yang disebut dengan kodok lembu (Rana catesbeiana
Shaw) atau bullfrog.
Kodok lembu punya beberapa keistimewaan, di antaranya mudah diternak, cepat besar, dan dagingnya lezat. Buku ini akan mengulas seluk beluk budidaya kodok lembu yang memang masih ajrang dilakukan orang Indonesia. Buku ini mengupas tuntas masalah pembibitan, perslapan kolam, pemeliharaan kecebong, pemeliharaan percil, hingga waktu panen.
Selain itu, dilengkapi analisis usaha yang berguna sebagai pertimbangan ekonomis sebelum memulai berbisnis.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain